Diskusi AMI Al-Ahgaff
The Source: hadhramaut.info - 5/18/2012
Home \
Liputan
Prokontra terhadap gerakan-gerakan yang akan mengubah UUD
menjadi Syariat Islam Pada malam Jumat tanggal 10 Mei 2012, Asosiasi Mahasiswa
Indonesia (AMI) Universitas Al-Ahgaff, Fakultas Syariah dan
Hukum, di kota Mukalla mengadakan diskusi bulanan. Tema yang
diangkat pada diskusi kali ini adalah "Prokontra Terhadap
Gerakan-gerakan Yang Akan Mengubah UUD Menjadi Syariat Islam".
Acara diskusi ini menjadi gawe bulanan yang menjadi tanggung
jawab secara bergilir flat-flat yang ada di asrama universitas
al-Ahgaff, dan yang menjadi tuan rumah diskusi kali ini adalah
Syuqah atau Flat Abu Hanifah yang saat itu diwakili oleh :
1. Jauharuddin Ali sebagai penanggung jawab
2. M. Arafah Rusli sebagai pembawa acara
3. Zulfikar Saleh sebagai moderator
4. Rahmat Fauzi sebagai qari Quran
5. Ustadz Asfiaur Rahman sebagai narasumber
Acara diskusi tersebut dihadiri oleh segenap penghuni Asrama
Basalamah yang terdiri dari para mahasiswa semester dua dan
'idad atau persiapan.
Diantara yang bisa disimpulkan dari diskusi yang berjalan
kurang lebih dua jam ini :
- Fenomena gerakan yang mengatasnamakan penegakan syariat
islam bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi di negara-negara
lain yang di sana ada penduduk islamnya isu ini kerap
digembar-gemborkan.
- Nasehat al-Habib Abdullah Bin Alwi al-Haddad :
"Ambillah yang bagus, tinggalkan yang buruk, dan kembalikan
segala perkara kepada taqdir yang digariskan oleh Allah SWT.
- Kita sering mendengarkan ajakan untuk mendirikan negara
islam, dan dikatakan bahwa itu adalah kunci perdamaian dan
kesejahteraan, bila dilihat bahwa Allah SWT telah menjanjikan
terwujudnya negara ini, maka hal ini pasti akan terjadi baik
terjadi melalui tangan kita atau tangan orang lain, maka sikap
kita jangan sampai kita menjadi orang yang menggembosi tekad
orang-orang yang berambisi untuk mendirikan agama islam,
seandainya memang berdiri negara beasaskan agama tersebut,
maka kita akan turut ngaktifkan diri mendukung negara islam
tersebut sesuai dengan kapasitas kita.
- Jadikan islam sebagai ruh yang menjadikan mati bila
ditanggalkan dan bukan sebagai pakaian yang bisa ditanggalkan
sewaktu-waktu dan Rasulullah SAW sebagai teladan.
- Menanamkan islam di hati setiap muslim dan memegang teguh
ajaran Quran dan Sunnah.
- Fenomena yang ada saat ini adalah virus cinta dunia dan
takut mati.
- Mencegah kemungkaran tidak boleh dengan menggunakan cara
yang bisa memicu terjadinya kemungkaran lain.
- Kita harus berusaha untuk tidak cepat mengambil kesimpulan
dari perbuatan seseorang atau suatu golongan.
- Bersesuailah dalam hidup.
- Jadilah orang benar-benar mumpuni di bidangnya.
- Kewajiban kita hanya menyampaikan dan selebihnya adalah
kembali kepada qadla dan qadar Allah SWT.
Acara ini ditutup dengan tanya jawab seputar tema diskusi di
atas dan ditutup dengan doa.
|