Mukalla-hadhramaut.info. Setelah ru'yah bulan Ramadhan, gegap gempita menyelimuti semua insan
muslim, anak kecil maupun dewasa menyambut bulan mulia ini.
Hadhramaut zaman dahulu mempunyai adat khusus untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Konon orang dahulu, jauh sebelum datang bulan Ramadhan ada woro-woro bahwa bulan suci akan datang agar semua mempersiapkan diri, sebagaimana dituturkan Sayyid Ja'far Muhammad Assegaf bahwa persiapan menyambut Ramadhan dilakukan jauh-jauh hari sehingga tatkala masuk bulan seribu bulan ini mereka sudah siap tempur melawan hawa nafsu dan angkara murka.
Pertengahan bulan Sya'ban masyarakat bersama-sama berziarah ke makam Nabi Hud AS dengan tujuan berziarah ke Nabi Hud AS dan sopping di pasar musiman yang digelar saat ziarah. Pasar ini lengkap dengan komoditi pokok yang dikonsumsi masyarakat, utamanya pasar hewan seperti kambing, sapi dan lainnya. Disamping sopping, pasar ini merupakan tempat transaksi yang sangat setrategis, mengingat di musim Hud semua komunitas masyarakat tumplek-blek disitu. Kiranya musim seperti itu merupakan musim rezeki bagi penduduk daerah Reif (sekitar Hud), Sina' dan daerah lainnya. Momen seperti ini tidak disia-siakan oleh mereka untuk dijadikan sebagai modal menjelang Ramadhan. Begitulah kiranya suasana dan model persiapan menyambut bulan suci Ramadhan pada zaman dahulu di Hadhramaut.
Selain itu, masyarakat menyiapkan buah kurma yang khas dan bermutu. Dahulu masyarakat berbuka puasa di masjid-masjid yang mempunyai tanah wakaf dan kebun kurma, mereka berbondong-bondong datang ke masjid sebelum maghrib untuk membaca al-Quran dan mendengarkan pengajian, setelah dikumandangkan adzan maghrib kurma-kurma itu dibagikan kepada semua yang hadir untuk berbuka puasa.
Orang yang sudah berkeluarga, sebelum datang bulan Ramadhan biasanya menyiapkan makanan yang enak, lezat dan istimewa sesuai dengan seleranya masing-masing, tidak ketinggalan madu nomor wahid, yang kebetulan Hadhramaut adalah terkenal dengan madu aslinya. Jika bertepatan dengan musim dingin, madu dicampur kopi dan diminum setelah buka puasa cukup untuk menghangatkan badan di tengah dinginnya suhu udara di bawah nol koma …persen.
Semua itu mereka persiapkan jauh-jauh hari sebelum Ramadhan, tidak ayal lagi jika makanan tersebut mereka usung dari luar negeri seperti India dan Indonesia, bukan hanya itu mainan anak-anak seperti boneka dan lainnya juga mereka datangkan, semua dilakukannya sebagai persiapan menjelang bulan suci Ramadhan.