Tareem-Hadlramaut info. Kemeriahan suasana bulan Rabiul Awal ( Jawa : Maulid ) di kota Tareem Hadlramaut memang berbeda dari sekian kota yang berada di Republik Yaman. Hal ini disebabkan karena sudah lima tahun berturut-turut diadakan Festival Nasyid bertaraf internasional di kota pendidikan ini.
Memasuki malam ke tiga ( !!/3 ) yang konon merupakan malam puncak acara, para pengunjung yang sudah tidak sabar ingin melihat penampilan bintang bintang Nasyid idola mereka sudah mulai berdatangan sebelum Isya'. Hal ini mereka lakukan untuk mendapatkan tempat di muka panggung, sehingga memungkinkan mereka lebih dekat menyaksikan bintang-bintang nasyid yang tampil secara live tersebut. Saat adzan isya' berkumandang, untuk sementara mereka meninggalkan tempat yang sudah mereka dapatkan guna melakukan jamaah isya di Masjid jami' Al Muhdlar yang tidak jauh dari lokasi dengan tidak lupa menandainya lebih dulu dengan kain surban.
Usai jamaah isya', kira-kira pukul 20.00 waktu setempat, Ahmad Bahamis, mahasiswa tingkat ahir di fakultas Syariah Universitas Al Ahgaff tampil ke panggung sebagai MC untuk membuka
acara tersebut. Setelah itu, sesuai dengan kebiasaan acara keagamaan yang lain, acara dilanjutkan dengan pembacaaan Ayat-ayat alquran yang malam itu disampaikan oleh Ustadz Muhammad Bajahaff, salah seorang pengajar qira'ah sab'ah di Darul Aidrus, sebuah lembaga dibawah asuhan Darul Mushtofa yang dihususkan untuk pengajaran Al Quran.
Usai pembacaan Al Quran, acara dilanjutkan dengan lengkingan suara Bilal Akbari yang pada malam sebelumnya tampil memukau bersama adik kandungnya Syahir Akbari dengan lagu Yalaitani Hadlramiy ( Andai saya orang Hadlramaut ). Setelah membawakan dua lagu pembuka, penyanyi yang berasal dari propinsi 'Ieb tersebut turun dengan iringan aplaus dari pengunjung.
Selanjutnnya, acara diisi dengan sambutan dari dai kondang Ali Ahmad Assagaff. Dalam sambutannya, dai bersahaja yang pernah mengunjungi Indonesia ini menyampaikan rasa haru dan bahagianya dapat mengikuti festival nasyid yang diadakan di halaman Masjid Al Muhdlar itu. " ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi saya, di mana saya bisa mendengarkan puji-pujian untuk Rasulullah di kota ilmu dan ulama' ini. Meskipun para ulama itu telah menghadapAllah, namun mereka tetap ada di hati kita, syair-syair mereka yang memuji Rasul masih terus akan kita lantunkan sampai kapanpun " tutur beliau dalam sambutan singkatnya. Setelah itu, acara di lanjutkan dengan penampilan beberapa bintang lokal binaan group Al Masarroh dan Al Nuhbah.
Saat yang dinanti pengunjungpun ahirnya tiba, selepas bebarapa nasyid yang dilantunkan oleh bintang-bintang lokal, acara dilanjutkan dengan penampilan Amin Hamim yang malam itu membawakan tiga lagu. Usai penampilan munsyid kondang itu, pengunjung disuguhi penampilan beberapa nama besar seperti Abdul Qadir Qouza. Malam itu, Qauza menyampaikan bahwa seharusnya malam itu dia masih berada di Aljazair untuk mengikuti festival yang sama di sana, namun demi festval di Tareem, dia harus meninggalkan Aljazair. Dia kemudian membuka penampilannya dengan nasyid Sallamtilek Amri yang langsung disambut dengan aplaus oleh pengunjung. Setelah membawakan empat lagu, Qouza turun, kemudian pengunjung dimanjakan dengan penampilan munsyid asal Oman, Ibrahim Ba'umar. Dalam penampilannya, Ba'umar yang malam itu memilih Al Ahgaff voice dari Tareem sebagai backing vokal dan Majmu'aul Wafa dari Arab Saudi sebagai musik pengiring membuka penampilannya dengan nasyid Rabb jud bifadlik. Tampil dengan gamis hitam, munsyid asal negeri minyak, Oman itu memukau pengunjung dengan lantunan suaranya yang lembut.
Sebagai pamungkas acara, pengunjung di suguhi penampilan munsyid terkenal dari Kuwait, Ahmad Al-Hajiri. Berbeda dengan Ba'umar, Al-Hajiri memelij Al Masarroh voice sebagai backing vokal dan Majmu'atul wafa sebagai musik pengiring. Dalam penampilannya, munsyid berbadan tambun itu membuka penampilannya dengan nasyid Ya Imam ar-rusli. Kebesaran nama bintang dari kuwait itu malam tadi benar-benar terbukti dengan kemampuannya membius pengunjung dengan suara emasnya. Setelah membawakan beberapa nasyid, Ahmad Al Hajiri mengahiri penampilannya dengan nasyid Ya Rabbana. Tanpa komando, pengunjung memberikan aplaus panjang untuk penampilan memukau Al Hajiri yang malam itu tampil dengan balutan warna putih. Acara kemudian berahir pada pukul 00.10 waktu setempat, pengunjungpun meninggalkan area festival dengan tertib.