Lucu dan mengagumkan ketika suatu hari saya melihat seorang anak yang duduk dikursi ayahnya, lalu memakai kaca mata ayahnya sembari mengambil lembaran-lembaran koran dan menirukan gerakan-gerakan ayahnya seakan-akan dia turut membaca isi surat kabar tersebut
saya pikir saat itu anaktersebut merasa percaya diri dengan apa yang dilakukannya, momen tersebut adalah momen pertama si anak untuk mengenal dunia jurnalistik, meraba kasar halus kertasnya, membau aroma khas tintanya, menikmati gambar-gambarnya, sampai suatu saat dia akan mendapati majalah berwarna yang corak dan warnanya begitu memikatnya seakan dia terjerat untuk bisa mengungkap rahasia daya tariknya.
Bisa jadi momen tersebut merupakan roket dasar yang akan mensuportnya untuk cepat bisa membaca dan menulis, tapi sadarkah kita makna dari ungkapan jurnalistik anak? kapan dirilis di negeri Arab? serta bagaimana posisinya di mata jurnalistik anak internasional? kita berfikir bahwa majalah anak-anak adalah senjata di tangan orang-orang dewasa untuk membuka wacana dan memperkuat kebudayaan, serta menggiring anak-anak menuju ke dunia hakiki melalui berita-berita, gambar-gambar dan isi-isi kandungan majalah tersebut.
Bila kita mau melirik sejarah di mulainya bisnis juranlistik anak dalam skup internasional maka kita tahu bahwa yang tercatat dalam sejarah bangsa yang pertama kali peduli dengan jurnalistik anak adalah bangsa Perancis pada abad 18 masehi, lalu kapankah ide ini mulai muncul di negeri Arab? bisa dikata yang pertama kali memulai proyek jurnalistik anak di alam araby adalah majalah Raudlatul Madaris yang diasuh oleh Ustadz Rifa'ah Tahtawi pada abad ke-19 masehi di Mesir.
Namun untuk perkembangan majalah anak di era ini saya berpendapat mereka sangat minim dan kurang optimal dalam mengemban misi dari majalah tersebut, sebabnya adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya makna dari majalah-majalah semacam ini bagi anak-anak dan orang tua, sebagaimana krisis ekonomi juga merupakan ganjalan besar untuk perkembangan majalah-majalah ini, karena sejauh yang saya ketahui majalah-majalah semacam ini tidak bisa bergerak bebas dan maju tanpa ada sokongan dana dari pemerintah atau swasta.
Usulan saya , akan menjadi hal yang bagus sekali bila majalah-majalah atau surat kabar-surat kabar orang dewasa diselipi satu halaman atau sebagiannya untuk mengangkat rubrik-rubrik seputar dunia anak-anak bila tidak setiap hari paling tidak setiap minggu.