Keluarga Said Bin Israil pada 19 Februari telah sampai di bandara udara Tel Aviv Israel dengan kesembilan keluarganya, dikatakan proses keberangkatan mereka melalui cara yang sangat rahasia Hal ini disebabkan peledakan yang dilancarkan ke rumahnya di sana'a beberapa waktu lalu.
Adalah Abdul Aziz Yahya Al-Abdi pilot Yaman membunuh salah seorang etnis Yahudi dan didakwa membunuh istrinya juga, dalam pengadilan mengatakan Etnis Yahudi Memiliki Dua Pilihan Mati Atau Menyiarkan Keislaman Mereka. Kemudian terdakwa dibebaskan dari hukuman atas dasar gangguan jiwa.
Informasi yang beredar saat ini mengatakan bahwa dalam sejarah jumlah etnis Yahudi di Yaman kurang lebih 50.000 keluarga, kemudian sedikit demi sedikit meninggalkan Yaman menuju ke Israel dan negara-negara lainnya, dimulai sejak sebelum Israel melancarkan agresinya ke Palestin pada 1948, dan pada kurun 90-an jumlah etnis Yahudi yang ada di Yaman berkisar antara 1000 keluarga dan saat ini yang masih ada tinggal 400 keluarga yang tersebar di Ibukota, Sana'a dan wilyah utara Yaman tepatnya di kota Raidah, Provinsi Amran. lalu mengapa mereka berbondong-bondong hengkang?
Di beberapa referensi dikatakan bahwa etnis Yahudi di Yaman sudah menduduki negeri ini semenjak ribuan tahun sebelum masehi, namun demikian sejak zaman itu sampai sekarang etnis ini di Yaman tergolong dalam elemen demografi.
Dalam satu buku dengan judul Yaman Madhiha wa Hadhiriha (Yaman Tempo dulu dan saat ini.red)
dikatakan bahwa Zikri.Zimasy seorang warga negara Libanon pada 1910 berkunjung ke Yaman dan mengadakan penghitungan untuk kepentingan Persatuan Yahudi Internasional mengatakan, jumlah penduduk yahudi di Yaman mencapai 12106 jiwa yang tersebar di 150 tempat, 2774 diantara mereka tinggal di Ibukota, Sana'a. Amin Raehani dalam kunjungannya ke Yaman pada tahun 20-an abad yang lalu mengatakan hasil penghitungan mengatakan bahwa penduduk yahudi di yaman mencapai 20 ribu jiwa 6 ribu diantaranya hidup di Sana'a, dan pada sebelum 1948 jumlah mereka mencapai antara 60 sampai 70 ribu delapan ribu diantara mereka tinggal di Sana'a.
Dalam referensi lain dikatakan bahwa yahudi di Yaman dulu ada di kubu Daulah Uthmaniah, membantu mereka dalam memerangi kelompok-kelompok yang menghendaki jatuhnya negara itu, kemudian setelah Daulah Uthmaniyah runtuh mereka membantu para Imam madzhab Syiah Zaidiyah.
Dalam bukunya, Yahudi Arab, Dr.Ali Ibrahim Abduh dan Dr.Khoiriyah Qasimiyah menukil dari buku S.Stray Zueir yang berjudul Keanehan Komunitas yahudi dikatakan bahwa komnitas yahudi di Yaman secara antropologi tidak ada bedanya dengan penduduk setempat, mereka memiliki kepala memanjang, berpostur kecil, kulit mereka sedikit gelap, memiliki rupa seperti layaknya orang Syam, berambut hitam panjang, penduduk desa perilaku mereka lebih tampak dibanding dengan penduduk kota.
Komunitas yahudi Yaman telah menyatu dengan penduduk setempat hal ini bisa diketahui dari nama-nama mereka mulai dari Masya Yaisy al-Nahari, Yahya Bin Awadh Bin Ibrahim al-Habbani penduduk kota Habban Syabwah yang telah sampai di Palestina pada tahun 1945 melalui Aden serta Abdullah Awadl Salim yang oleh surat kabar New York Tribune dikabarkan bahwa dia akhir orang Yahudi yang tinggal di Aden.
Eksistensi Yahudi Yaman sudah layaknya penduduk setempat mereka hidup dan bermasyarakat seperti layaknya penduduk setempat, usaha yang mereka lakukan pun tak ubahnya usaha-usaha yang dilakukan oleh penduduk setempat dari mulai membuat sabun, mengecat rumah, pertanian, tenun pakaian, dan lain sebagainya mereka pada umumnya menguasai dua bahasa Arab dan Aremia, mereka menggunakan bahasa arab untuk kepentingan sehari-hari, di daerah tempat mereka tinggal pun ada tempat-tempat peribadatan yang mereka dirikan untuk beribadah.
Suatu keyakinan yang diajarkan oleh agama mereka menyulut mereka untuk eksodus menuju ke Palestin, mereka meyakini bahwa sudah dekat masa diturunkannya Isa al-Masih sehingga timbullah gerakan eksodus-besar-besaran, karena besarnya angka hijrah orang-orang yahudi dari Yaman berubahlah misi dari hijrah tersebut ditumpangi oleh gerakan zionis internasional dengan perantara dikirimnya satu orang yahudi bernama Yafnaili dan lainnya mereka memotivasi orang-orang yahudi untuk berhijrah menuju Palestina dengan iming-iming kondisi ekonomi yang kondusif sementara misi sebenarnya adalah untuk menggantikan karyawan-karyawan dari bangsa Palestina di proyek pertanian Zionis dengan para Yahudi Yaman tersebut.
Beberapa referensi mengatakan bahwa jumlah orang yahudi Yaman yang hijrah ke Palestina, khususnya dari Yaman selatan yang saat itu bersama dengan Palestina masih dibawah penjajahan Inggris, antara tahun 1917 sampai 1945 melalui pelabuhan Aden mencapai jumlah 15360 jiwa.
Zionis sudah mempersiapkan perencanaan untuk memindahkan orang-orang yahudi di seluruh dunia, meski dengan cara kejam sekalipun.
Di bawah operasi "segera ke Aden di sana sudah ada yang menunggu dan mengusrus kalian" ribuan masyarakat yahudi pun berbondong-bondong menuju kesana bukan hanya dari Yaman bahkan dari Eritheria dan Djibuti, dengan sandi Permadani Sihir orang-orang yahudi tersebut di angkut menuju ke Palestin, sehingga dalam waktu tahun 1945-1940 sebanyhak 47140 orang yahudi dengan 430 penerbangan yang menelan biaya 4,5 juta dolar Amerika diterbangkan menuju palestina
Operasi pemindahan kaum yahudi ini dimulai pada 24 september 1950 di mana saat itu mendarat dua pesawat di bandara allad dari Aden dengan membawa 177 penumpang yahudi yang 26 diantaranya diantar langsung oleh pesawat pribadi imam tanpa persetujuannya, tentang persetujuan imam untuk dipindahkannya kaum yahudi dari Yaman sampai saat ini masih tidak diketahui tapi penulis meyakini ada dua faktor pendorong Imam untuk melepaskan eatnis yahudi keluar dari negerinya, pertama karena tekanan pemerintah Inggris yang saat itu ingin lepas dari dua hal, menyenagkann kaum zionas dan menghindari pembengkakan jumlah etnis yahudi di Aden yang merepotkan mereka dan faktor kedua adalah fitnah yang disebarkan oleh kaum zionis yahudi antara orang yahudi dan lainnya yang kerap memicu kerusuhan sehingga memaksa imam untuk merelakan eksodus etnis Yahudi untuk menghindari ancaman laten yang di sebarkan oleh kaum zionis.
Faktor pendorong etnis Yahudi untuk pindah atau di pindahkan berbeda-beda antara satu negara dengan lainnya untuk di Yaman Utara mungkin kita bisa melihat beberapa faktor, pertama terjadinya pertikaian sengit antara etnis Yahudi dan non yahudi setelah pemerintah Inggris memecah Palestina pada tahun 1947 kemudian hilangnya perlindungan Inggris terhadap kaum Yahudi pasca 1967 yang di teruskan dengan mundurnya Inggris dari Yaman yang diberikuti oleh gerakan revolusi, hal-hal diatas merupakan sebagian point pemicu etnis Yahudi untuk pindah dari Yaman, namun tidak semua orang Yahudi yang pindah dari Yaman menuju ke Palestin diantara mereka ada yang menuju ke Inggris.'
Bagaimanakah sambutan orang-orang yahudi Eropa terhadap saudara-saudara mereka dari Yaman? orang-orang yahudi dari Yaman tidak diperlakukan dengan baik oleh pendahulu-pendahulu mereka yang datang dari Eropa , mereka tidak mendapatkan hak-hak yang selayaknya diterima oleh anggota dalam kelompok masyarakat sehingga mereka pun terdepresi, sebagaimana yang disebutkan oleh Alfred Leylntal dalam bukunya "Harga Israel" dikatakan bahwa orang-orang yahudi Yaman mengalami depresi berat ketika mereka sampai di Negeri yang dijanji-janjikan ternyata mereka disana ditempatkan di lahan yang terisolir dari apapun dan tidak diberikan hak-hak serta perlindungan yang ditetapkan oleh pemerintah Israel dengan dalih mereka adalah orang-orang bodoh yang tidak bisa melakukan hal-hal yang bermanfaat, padahal di negeri mereka Yaman mereka adalah orang-orang yang menekuni berbagai bidang usaha.
Sha'ban Sobigh dalam bukunya "Deskriminasi Yahudi Timur di Israel" dikatakan bahwa orang-orang Yahudi dari timur diperlakukan lebih rendah dari segi kebudayaan dan sosial oleh orang-orang Yahudi Barat yang nota bene mereka adalah para penjajah, seperti juga dikatakan oleh Jews Cornecl(2/12/1963)
Secara umum orang-orang yahudi dari timur diperlakukan secara lebih rendah oleh orang-orang Israel, dalam buku "Problem Orang Israel Timur" jilid ke-3 dikatakan bahwa orang-orang yahudi timur meminta kepada pemerintah Israel untuk menerbitkan undang-undang resmi bagi para pendatang baru dari etnis yahudi untuk mendapatkan hak-hak yang sama tanpa melihat dari mana mereka datang.