Tarim (11/10), Seorang ulama besar dan kesohor dengan kepribadian sangat sederhana di Kota Seribua Wali, Tarim Hadhramaut Yaman telah dipanggil Yang Maha Kuasa pada hari Kamis (06/10)
pukul 12.300 waktu setempat saat mengajar kitab kontemporer karya Al
Imam Al Ghozali, Ihya "Ulumiddin di kediamannya.
Beliau adalah Al Habib Mohamad Alawi Al-Idrus atau yang biasa dikenal dengan nama Habib Sa'd. Ketika sedang duduk bersama sanak keluarga dan para santri setelah melaksanakan shalat Dzuhur sebagai aktifitas rutin mengajar kitab Ihya "ulumiddin di rumahnya di daerah Nuwaidiroh Tarim, saat itulah kemudian tiba-tiba beliau lemas seperti ada sesuatu yang menghampirinya dengan kitab Ihya "Ulumiddin ditangannya, ternyata setelah didekati oleh kerabat dan santrinya beliau sudah tidak bernyawa lagi. Subhanallah Husnul Khotimah.
Para santri dan sanak saudara yang hadir pengajian hampir tidak percaya karena habib sa'd yang kesehariannya di atas tempat tidur itu kelihatan hanya lemas sedikit dan kitab itu masih dipegang tangannya, namun setelah mereka sadah bahwa Habib Sa'd sudah menghembuskan nafas terakhirnya, maka mereka pun kemudian mengabarkannya kepada masyarakat umum. Kabar wafatnya beliau secara sepontan tersebar di Tarim dan daerah-daerah lain. Mereka yang ingin mengetahui secara jelas bagaimana ulama yang dikenal dengah keramahannya itu datang silih berganti memberikan penghormatan dan berbela sungkawa.
Ribuan bahkan jutaan manusia memadati halaman kediaman beliau sampai sore hari itu para pelayat masih berdatangan dari dalam dan luar negeri sehingga prosesi pemakaman yang mestinya dilakukan sore itu ditunda esok harinya, Jum'at (07/10).
Prosesi pemakaman dihadiri oleh ribuan pelayat yang datang dari dalam dan luar negeri seperti terlihat dalam upacara penghormatan terakhir di depan Jabanah (tempat untuk menshalati mayit) ribuan manusia mendengarkan kata sambutan dari Al Habib Umar bin Hafidz dan Al Habib Salim As-Syatiri yang menjelaskan bagaimana sejarah kehidupan dan peran serta Habib Sa'd untuk masyarakat dan islam secara umum, sungguh sangat banyak jasa beliau untuk masyarakat Tarim dan dunia islam pada umumnya.
Beliau memiliki banyak karya dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan sehingga tidak heran jika beliau terkenal dikalangan masyarakat Hadhramaut sendiri dan luar negeri seperti Asia Tenggara Eropa dan Afrika. Salah satu karya beliau bahkan sudah ada yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Inggris, Perancis, Jerman dan Afrika.
Hampir seratus judul kitab (buku) yang ditulis oleh beliau dari berbagai disiplin ilmu. Beliau sangat dikagumi oleh masyarakat dengan kehidupannya yang sederhana, ramah dan membawa kedamaian saat memberikan nasehat, terutama bagi para pelajar dan santri yang belajar kepada beliau. Meski usianya sudah berkepala delapan tetapi belai tetap[ eksis mengajar dan mengarang kitab. sungguh beliau contoh bagi kita semua, Selamat jalan Guru, semoga Allah memberikan limpahan rahmat dan ampunannya kepadamu dan kami semua yang ditinggalkan.