MUJADDID ABAD DUA BELAS PENGARANG TAJUL 'ARUS
Oleh: Asep Jaelani*
Asal nama Az-Zabidi
"az-Zabidi" adalah nisbat untuk setiap orang yang berasal dari sebuah kota Islami bersejarah yaitu "Zabid", kota ini adalah bagian dari negara Yaman, kata "Zabid" berasal dari nama sebuah lembah yang diambil dari nama sebuah kabilah (zabid). Dahulu kala kota ini bernama Negeri Hushaib (Ardh al-Hushaib) nisbat kepada Al Hushaib bin 'Abd Syams. diriwayatkan dalam "sunan al-baihaqi" Rasulullah bersabda: kepada sahabat Mu'adz bin Jabal : "Apabila Kamu sampai (masuk) ke negeri Hushaib maka percepatlah langkah kakimu", demikian itu supaya beliau tidak terpesona dengan perempuan kota ini yang cantik-cantik, begitulah para pensyarah hadits menjadikan alasan perintah dalam teks hadits tersebut.
Penduduk kota ini mulai memeluk Islam sejak akhir tahun tujuh (awal tahun delapan hijriah) di bawah pimpinan Abu Musa Al Asy'ari dan dua saudaranya Abu Rohm dan Abu Burdah beserta tiga puluh enam orang kabilah "Al-Asy'ari" lainnya. Rasulullah bersabda kepada mereka: "Semoga Allah memberkahi Zabid (beliau mengulanginya tiga kali).
Berkat do'a Nabi Muhammad inilah kota ini menjadi kota yang penuh berkah dengan lahirnya para ulama, aulia, sholihin, hingga sekarang. Diantara ulamanya –baik dari peribumi ataupun pendatang- adalah Al Hafidz Abdurrahman ad-Daiba'i pengarang kitab "Taisir al-wusul" mukhtasor kitab "Jami' al-Usul", juga Muhammad bin Bahraq Al Hadromi, Hamzah bin Abdullah An Nasyiri Asy Syafi'i, Ahmad bin 'Umar Al-Muzajjad Al-Muradi pengarang kitab "Al-'Ubab" dan banyak lagi, begitu juga Majduddin Al-Fairuzabadi pengarang "al-Qomus al-Muhith" dan Sayyid Murtadho Az-Zabidi pengarang "Taj al- 'Arus" syarah "Al-Qomus".
Siapa Sayyid Murtado
Beliau adalah As-Sayyid Al-Imam Al-Mujaddid Al-Mutafaqqih Abul Faidh Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Abdur Razzaq yang dikenal dengan panggilan Murtadho Al-Husaini Az-Zabidi Al-Hanafi. Nasab beliau sampai kepada As Sayyid Al Imam Ahmad bin Isa bin Al Imam Zeid bin 'Ali bin Al Hasan bin 'Ali bin Abi Tholib. Beliau berasal dari kota "Wasith" sebuah kota di Bagdad (Irak)
Sejarawan terkemuka asal Yaman, Muhammad ibn Zabaroh Al-Hasani berkata dalam "Nasyr al-'Arf li Nubala' al-Yaman ba'da al-Alf" menyebutkan: Sayyid Murtadho Az-Zabidi mempelajari ilmu hadits dari Muhammad Fakhir bin Yahya Al Lahabadi dan Syah Waliyullah Ad-Dahlawi dan meminta ijazah padanya. kemudian beliau pergi merantau ke kota Zabid dan tinggal disana dalam waktu yang cukup lama sehingga diberi nisbat "Az-Zabidi". Beliau menimba ilmu sastra dan adab dari kota itu dari seorang guru bernama 'Abdul Kholiq bin Abu Bakar Al Mizjaji. Atasnya pula beliau membaca "Shohih al-Bukhori" dan "Shohih Muslim" beserta "Sunan An Nasa'i" dari awal hingga akhir beliau juga membaca kitab "Al-Kanz" serta "Al-Manar" sebuah karya Imam An-Nasafi Al-Hanafi dan "Musalsalat Ibn 'Uqailah" yang berjumlah empat puluh lima musalsal, begitu juga "al-Musalsal bi Yaum al-'Id". Beliau selalu bersama gurunya dan mengikuti semua pengajiannya, baik pengajian umum atau pengajian khusus.
Dalam kitab Mu'jam, karya yang berisi kumpulan masyayikhnya beliau meyebutkan guru-gurunya yang berasal dari Yaman diantaranya: Ibrahim bin Kholil Asy-Syafi'i Az-Zabidi, Abu bakar Yahya Az-Zabidi Al-Madani, Ismail Muhammad Al-Muqri Al-Hanafi, Imam Masjid Jami Al-Asy'ari di Zabid, As-Sayyid Sulaiman bin Yahya 'Umar Al-Ahdal Az-Zabidi, Sulaiman bin Abu Bakar Al-Hajjam Al-Husaini, Sulaiman bin Mustafa Al-Manshuri Al-Hanafi, Sa'id bin Muhammad Al-Kabudi Az-Zabidi, Abdullah bin Suleiman Al-Jauhari Az-Zabidi, 'Usman bin 'Ali, 'Abdullah bin Kholil dan Abdullah bin Hasan Asy-Syarif serta Abdullah bin Ahmad bin Wa'il Al-Hasani Adh-Dhorir, Abdurrahman bin Mustafa Al-'Aidrus, Ali bin Zen Al-Mizjaji, Muhammad bin Hasan Al-Mauqiri, Muhammad bin 'Alauddin Al-Mizjaji dan masih banyak lagi yang belum disebutkan karena jumlah guru beliau mencapai lebih tiga ratus orang.
Dalam nazhom "Alfiyyah Sanadnya" beliau berkata:
æóÞóáøó Ãóäú ÊóÑóì ßöÊóÇÈðÇ íõÚúÊóãóÏú * ÅöáøóÇ æó áöí Ýöíåö ÇÊøöÕóÇáñ ÈöÇáÓøóäóÏú
Ãóæú ÚóÇáöÜãðÜÇ ÅöáøóÇ æó áöí ÅöáóÜíúÜåö * æóÓóÇÆöØñ ÊõæÞöÜÝõÜäöÜí ÚóáóÜíúÜåö
Muridnya yang bernama Abdurrahman Al-Jabroti Al-Mishri menyebutkan biografi beliau dalam kitab tarikhnya: "Guru kami adalah panji semua panj...,Beliau pergi merantau menimba ilmu dan beberapa kali menunaikan ibadah haji. Beliau berjumpa As Sayyid Abdurrhaman Al 'Idrus di Makkah pada tahun 1163 H, kemudian Beliau bermukim di Thoif sepeninggal Sayyid Abdurrahman yang pulang kembali ke Yaman pada tahun 1166 H. Pada tanggal 9 Shofar tahun 1167 H. Beliau pergi ke Mesir dan tinggal di Khon Shoghoh. Disana beliau menghadiri majlis-majlis ulama zaman itu hingga merekapun memberinya ijazah. Beliau banyak mengarang dan mensyarahi kitab, seperti 'Al Qomus' dan dapat menyelesaikannya dalam beberapa tahun serta menamakannya Tajul 'Arus. Ketika menyelesaikannya –pada tahun 1181 H- beliau membuat sebuah walimah yang mewah dan megah dengan mengundang para pelajar serta Ulama masa itu dan menyodorkan kitab karangannya tersebut untuk di periksa. Semua hadirin mengakui keutamaan Beliau dalam menguasai ilmu bahasa dan merekapun menulis kata sambutan baik dalam bentuk gubahan syair atau lainnya, ulama terakhir yang menulis sambutan untuknya adalah Asy Syeikh Muhammad Said Al Bagdadi yang dikenal dengan As Suweidi, beliau mengucapkannya secara spontan pada pertengahan Jumadi Tsani tahun 1194 H.
Tatkala Muhammad Bek Abu Dzahab mendirikan Masjid Jami miliknya dan membuat perpustakaan, orang sekitarnya memberitahunya bahwa apabila dia meletakan di dalamnya Kitab Tajul 'Arus maka lengkaplah perpustakannya dan tidak ada yang menandinginya. Maka ia pun mencari dan ia berani membayarnya dengan seratus ribu dirham untuk mendapatkannya, hingga akhirnya dia pun mendapatkan dan menaruhnya didalam perpustakaan tersebut.
Sayyid Murtadho senantiasa mengabdikan hidupnya dalam ilmu dan memilki himmah yang besar dalam memahami permasalahan yang para ulama lalai akannya seperti ilmu nasab, ilmu sanad, takhrij hadits.
Apa karya Az-Zabidi
Beliau banyak menyumbangkan buah karya untuk khazanah keilmuan dalam dunia islam. Diantara karangan beliau adalah: Tajul 'Arus syarah Al Qomus berjumlah 10 jilid, syarah Ihya 'Ulumiddin berjumlah 10 jilid juga, Mukhtashor al 'Ain fillughoh, Asanid al Ummahat as Sit fil Hadits, al-Fiyyah as Sanad fil Hadits berjumlah 1500 bait dan beliau syarahkan dalam jumlah 10 buku, bazdl al-Majhud fi Takhrij Hadits Syayyabatni Hud, Injaz Wa'd as Sa'il fi Syarh Hadits Ummu Zara' fi asy Syama'il, al Ibtihaj bi Khotmi Shohih Muslim bin al Hajjaj, Tuhfat al Maudud fi Khotmi Sunan Abi Dawud, al Azhar al Mutanatsiroh fi al Ahadits al Mutawatiroh, Takhrij Ahadits al Arba'in an Nawawiyyah, Hadiyyat al Ikhwan fi Syajarat ad Dukhon.
Kapan wafatnya Az-Zabidi
Beliau wafat pada hari Ahad bulan Sya'ban tahun 1205 Hijriah genap umur 60 tahun. Adapun sebab kematian beliau adalah penyakit tho'un yang menimpanya. Beliaupun diam di rumah dengan lisan kaku tak dapat digerakkan namun yakinnya akan keagungan makna sebuah kepasrahan menjadikannya terenyum hingga akhirnya Allah memanggilnya. Beliau dikebumikan di pemakaman Sayyidah Ruqoyyah di Kairo, Innalillahi wainna ilaihi raji'un, teriring do'a allahumaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu anhu.
* Penulis adalah mahasisawa Fakultas Syariah tingkat-3 Universitas Al-Ahqoff.
** Pernah dimuat di Majalah Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Yaman (HIPMI-Yaman) “An Nadwa” Edisi-X /Februari-Juli 07