Semenjak turunnya perintah pelaksanaan puasa sekitar 1432 tahun yang
silam, maka seluruh umat muslim meyakini akan kewajiban melaksanakan
puasa pada bulan Ramadhan, bahkan bukanlah sebuah rahasia bahwa puasa
mendidik manusia untuk bertaqwa, beretika, dan juga berjiwa satria.
Namun tujuan dari hakikat puasa tidak akan tercapai dengan sempurna
bila pelaksanaan puasa masih berorientasi kepada tahan lapar dan dahaga
semata.
Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, dan semakin modernya manusia dalam bersosialisasi,dimana manusia tidak menerima argumentasi tanpa pembuktian yang jelas melalui eksperimen, uji laboratorium serta perhitungan matematis, dan belum ada ahli medis baik muslim maupun non muslim yang menyangkal akan efek positif dari berpuasa, maka maha benar Allah dan rasulnya, bahwa tidak ada satu pun perintah dan larangan dari syariat, kecuali memberikan dampak yang positif bagi kehidupan insani, dan itu merupakan tanda Cinta Allah kepada hamba-hambanya, namun seringkali manusia mengabaikan cinta tersebut demi mengkuti hawa nafsu belaka.
Dalam kesempatan ini, penulis Cuma mampu memaparkan sedikit diantara sekian banyak hikmah puasa menurut ilmu kesehatan.
Manfaat Puasa ditinjau dari segi pencernaan
Makhluk hidup dalam ekosistemnya tentu tidak terlepas dari makanan, karena setiap makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energi dalam tubuh dengan cara mengkomsumsi makanan, tidak terkecuali manusia. Bagaimanapun kuatnya manusia ia tidak akan mampu meneruskan hidup bila tanpa makanan, dan ini menunjukkan betapa pentingnya asupan bahan pangan dalam tubuh manusia untuk terus mempertahankan kelangsungan hidup. Dan Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan makanan, bahkan Islam mengharamkan manusia memudharatkan tubuhnya dalam mempertahankan hidup.
Bila kita membahas tentang pencernaan, maka organ tubuh yang paling lelah dalam bekerja adalah organ pencernaan dibandingkan dengan organ tubuh yang lain seperti tulang misalnya. Karena organ pencernaan bekerja full time 24 jam tanpa henti, berbeda dengan tulang atau anggota gerak yang bisa istirahat ketika kita tertidur.
Organ pencernaan dalam mengolah makanan membutuhkan waktu selama 8 jam, proses pencernaan makanan dilambung berjalan selama 4 jam, kemudian hasil olahan lambung akan di oper ke usus untuk di proses lanjutan hingga diserap oleh tubuh membutuhkan waktu 4 jam, kalau kita kalkulasikan sistem pencernaan dalam mencerna makanan yang masuk ke tubuh membutuhkan waktu 8 jam.
Coba kita berfikir sejenak, bahwa kebanyaan diantara kita makan sehari – semalam tiga kali, katakan sajalah kita sarapan jam 07.00, kemudian kita makan siang jam 02.00, dan kita juga menyantap makan malam jam 08.00. kalau kita kalkulasikan dengan kalkulator medis, bahwa organ pencernaan mencerna setiap makanan yang masuk selama 8 jam, berarti kalau kita makan pagi jam 07.00, maka seharusnya proses pencernaan akan selesai pada jam 03.00 sore, tapi belum selesai organ pencernaan melaksanakan tugasnya dengan sempurna, kita sudah makan jam 02.00 siang, berarti waktu yang tersisa adalah 1 jam, setelah kita makan siang, maka pencernaan makanan akan selesai pada jam 10.00 malam, dan ditambah dengan waktu sisa kerja organ pencernaan dari sarapan 1 jam, maka proses pencernaan makanan akan selesai pada jam 11.00 malam. Tapi belum selesai pencernaan mengolah makanan dengan sempurna kita makan jam 08.00 malam, berarti waktu sisa dalam mencerna makanan adalah 3 jam, makanan yang kita makan pada jam 08.00 akan selesai di proses pada jam 04.00 pagi, di tambah waktu sisa 3 jam, berarti proses pencernaan akan selesai dengan sempurna pada jam 07.00 pagi, dan pada jam 07.00 pagi kita sudah sarapan lagi, berarti organ pencernaan kita seperti lambung dan usus, bekerja 24 jam tanpa henti, dan ini membuat organ pencernaan sangat lelah.
Coba kita fahami bagaimana tubuh mencerna makanan orang yang berpuasa, biasanya, orang yang berpuasa sahur pada jam 04.00 pagi, dan ia akan berbuka pada jam 06.00 sore, secara kalkulasi medis, berarti makanan yang dimakan pada jam 04.00 pagi akan selesai proses pencernaannya pada jam 12.00 siang, dan setelah jam 12.00 siang orang yang berpuasa tentu tidak makan hingga berbuka puasa pada jam 06.00, berarti ada 4 jam waktu yang digunakan oleh alat pencernaan untuk beristirahat, dan disinilah organ pencernaan dapat memulihkan kekuatan untuk mencerna makanan, dan menstabilkan kelelahan dalam bekerja, nah dengan demikian organ pencernaan kita dapat bekerja kembali dengan efektif dam maksimal setelah waktu istirahatnya.
Dengan teori diatas, dapat kita simpulkan bahwa orang yang tidak berpuasa daya serap tubuhnya melemah, karena organ pencernaan terlalu lelah dalam bekerja,sehingga tubuh tidak menyerap makanan dengan sempurna, dan pada akhirnya kebanyaan makanan yang masuk ketubuh akan menjadi kotoran, dan ini disebut juga pemubaziran, tapi sebaliknya, jika orang yang bepuasa daya serap tubuh nya efektif dan sangat efesien, sehingga kebanyaan makanan yang masuk kedalam tubuh dapat diserap dengan sempurna.
Tidak berpuasa Berpuasa
07.00 14.00 20;00 4.00 18.00
8+ 8+ 8+ 8+ 8+
15.00 22.00 4.00 12.00 2.00
Puasa Menyegarkan Kulit
Salah satu diantara sekian banyak hikmah berpuasa dalam perspektif medis, bahwa puasa dapat menyehatkan, menyegarkan dan meremajakan fungsi kulit, dengan demikian kulit akan kelihatan lebih lembut dan berseri. Bagaimanakah prosesnya?
Mari kita teliti , bahwa setelah makanan yang masuk kedalam tubuh mengalami proses metabolisme, kemudian makanan tersebut diserap oleh tubuh sebagai gizi dan asupan yang diperlukan sebagai zat pembangun dan zat-zat yang lain yang diperlukan oleh tubuh, setelah tubuh menyerap seluruh sari makanan yang diperlukan, maka akan tersisalah sari-sari makanan yang lebih, artinya makanan yang masuk dalam tubuh lebih dari kadar kebutuhan tubuh, nah sisa-sisa dari hasil metabolisme tersebut akan disimpan oleh tubuh dalam sel kulit, dan juga dalam bentuk lemak dan glikogen. Cadangan makanan tersebut dapat bertahan selama 25 jam, ketika tubuh tidak mendapat suplay makanan dari luar, misalnya si pemilik tubuh berpuasa, sementara tubuh membutuhkan zat makanan untuk dirobah menjadi energi, maka tubuh mengambil cadangan tersebut untuk di bakar menjadi energi.Ketika makanan cadangan yang tersimpan dalam kulit dikeluarkan tentu ini akan melegakan pernapasan organ-organ penyimpanan serta sel kulit, peristiwa ini disebut peremajaan sel, Dengan meremajakan sel-sel tubuh akan bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan dan kesehatan tubuh serta kulit dan mengganti sel-sel kulit yang rusak, jika sel kulit yang rusak tergantikan tentu akan muncul kulit yang sehat jernih serta berseri.
Puasa menghambat proses Penuaan
Bagaimana puasa memperlambat proses penuaan ?
Ketika seseorang puasa, maka barang tentu tidak ada makanan yang masuk dalam lambung, dengan demikian organ-organ tubuh seperti hati dan limpa tidak menetralkan racun-racun baru yang masuk melalui makanan ke lambung, dengan demikian kesempatan ini bisa digunakan oleh hati dan limpa untuk membersihkan diri dari racun yang tersisa dalam tubuh , dan kekuatannya dalam mendetoksi racun bisa meningkat 10 kali lipat, karena racun yang dikeluarkan lebih banyak dari biasanya, maka proses penuaan bisa dihambat untuk sementara
Puasa solusi penyakit kronis
Seorang bapak kedokteran modern yang bernama Ibnu Sina mengatakan. Bahwa “ Fasting is good to treat sinile disease”( Puasa sangat baik untuk mengobati berbagai penyakit kronis) bahkan beliau tidak segan-segan mengharuskan setiap pasien yang datang untuk berpuasa selama tiga minggu , karena puasa merupakan terapi efektif dan murah meriah dalam mencapai sebuah kesembuhan yang konon katanya mahal.
Lantas, bagaimanakah kita dapat membuktikan bahwa perkataan bapak kedokteran modern itu benar adanya?
Mari kita berfikir sejenak sekaligus menelusuri, bahwa dengan berpuasa berarti memberi kesempatan bagi tubuh terutama organ pencernaan untuk beristirahat dari rutinitas pekerjaannya, sehingga kekuatan yang biasa digunakan oleh tubuh untuk mengolah makanan dan minuman dialih fungsikan untuk melakukan perbaikan-perbaikan kurusakan sel-sel tubuh, oleh karena itulah puasa mampu mengobati berbagai penyakit kronis, dengan demikian puasa merupakan solusi penyakit kronis.
Dan bila kita lihat dalam aspek psikologis, bahwa orang berpuasa dilarang marah, nah kondisi yang tenang dan teduh, dapat menurunkan adrenalin, karena bila kita marah maka akan terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat, dan adrenalain akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah coroner,meningkatkan tekanan arterial dan menambah volume darah ke jantung,, Adrenalin juga menambah pembentukan kolestrol dari lemak protein berkepadatan rendah, berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung, dan otak seperti jantung coroner, stroke dan lainnya.
Oleh karena itu puasa sangat dianjurkan bagi penderita diabetes, kolestrol tinggi, kegemukan dan darah tinggi.
Puasa berefek kepada pemicu fungsi sel darah merah
Bila seseorang berpuasa tentunya kekurangan supply air dari luar ke dalam tubuh, dengan terhentinya komsumsi air kedalam tubuh selama beruasa, dapat mengakibatkan menigkatnya konsentrasi urin dalam ginjal, serta dapat meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml, osmosis/kg, dalam keadaan tertentu ini sangat menguntungkan karena memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal, karena dapat meminimalkan volume air dalam darah, dan ini berefek memicu kinerja mekanisme pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin untuk memacu fungsi kerja sel darah merah.
Oleh : El Sagawi, Mahasiswa (program S1) fakultas syariah dan hukum, ahgaff university, Hadramaut, Yaman