Siapa yang tidak tau air zam-zam..? Semua orang pasti mengenalnnya.
Bisa dikatakan ketika berkunjung kepada jamaah haji yang baru pulang
dari tanah suci, oleh-oleh pertama yang ditanyakan adalah air zamzam.
Semua Jamaah haji pun berusaha untuk membawa air ini sebanyak-banyaknya.
Bagaimanakah sejarah air yang penuh keberkahan ini?
Imam Buhori meriwayatkan dalam kitab sahihnya: Nabi Ibrahim a'laihisalam membawa istri dan putranya Ismail yang masih menyusu ke Makkah, kemudian singgah dibawah sebuah pohon tempat sumur zamzam sekarang ini. Kala itu tidak seorangpun yang tinggal di Makkah, tidak pula terdapat mata air. Sebagai bekal Nabi Ibrahim meninggalkan wadah berisikan kurma dan satu lagi berisikan air.
Nabi Ibrahim beranjak pergi meninggalkan istri dan putranya di tempat itu. Ibu nabi Ismail mengikutinya seraya berkata: "Wahai Ibrahim kemana engkau pergi, apakah engkau akan meninggalkan kami di tempat yang tidak berpenghuni ini dan tak ada sesuatu pun?" Berulang-ulang Siti Hajar memanggil Nabi Ibrahim dengan kata-kata tersebut, sedikitpun Nabi Ibrahim tidak menoleh. Istrinya lalu bertanya: "Apakah Allah yang memerintahkanmu melakukan hal ini?" "Ia," jawab Nabi Ibrahim. Maka berkatalah Siti hajar mendengar jawaban itu: "Kalau begitu Allah tidak akan menyia-nyiakan kami". Kemudian ia kembali bersama putranya Ismail.
Nabi Ibrahim Terus berjalan hingga ketika sampai di tempat yang bernama Tsaniah, ia menghadap ke arah Ka'bah (sekarang ini, dulu belum dibangun) kemudian berdoa seraya menengadahkan kedua tangannya:
ÑóÈøóäóÇ Åöäøöí ÃóÓúßóäúÊõ ãöäú ÐõÑøöíøóÊöí ÈöæóÇÏò ÛóíúÑö Ðöí ÒóÑúÚò ÚöäúÏó ÈóíúÊößó ÇáúãõÍóÑøóãö ÑóÈøóäóÇ áöíõÞöíãõæÇ ÇáÕøóáóÇÉó ÝóÇÌúÚóáú ÃóÝúÆöÏóÉð ãöäó ÇáäøóÇÓö Êóåúæöí Åöáóíúåöãú æóÇÑúÒõÞúåõãú ãöäó ÇáËøóãóÑóÇÊö áóÚóáøóåõãú íóÔúßõÑõæäó [ÅÈÑÇåíã/37]
Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan Kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, Maka Jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, Mudah-mudahan mereka bersyukur. (QS: Ibrahim 37)
Siti hajar menyusui Nabi Ismail dan minum dari air yang di tinggalkan Nabi Ibrahim, air itu pun habis ia dan putranya merasa sangat haus dan dahaga, Nabi Ismail terus menangis. Dalam riwat lain dikatakan sampai terdengar suara orang yang akan mati (sakaratul maut). Siti Hajar tidak tega melihat putranya dalam keadaan seperti itu, ia pergi ke bukit Sofa, di bukit itu ia berdiri menghadap lembah berharap melihat orang disana. Kemudian ia turun dari bukit sofa dan ketika telah sampai di lembah ia mengangkat ujung banjunya, kemudian berlari-lari seperti orang yang kelehan sehingga sampai di bukit Marwa, ia lalu melihat ke arah sekelilingnya tapi tak seorangpun terlihat disana, hal itu ia lakukan sampai 7 kali.
Ibnu Abbas berkata: Rasulullah SAW bersabda : Itulah (asal mula) sai' yang dilakukan sekarang antara Sofa dan Marwa.
Ketika Siti hajar kembali ke bukit Marwa terdengarlah suara tanpa rupa, Siti Hajar berkata : "Berikanlah pertolongan kepadaku jika engkau mempunyai kebaikan". Tiba-tiba ia melihat Malaikat Jibril berada di tempat sumur zam-zam (sekarang ini).
Dalam hadis Sayyidina Ali ra. yang diriwatkan Imam Tobari dengan sanad hasan: Malaikat jibril memanggilnya: "Siapakah engkau?" Ia menjawah : "Aku adalah Hajar ibu Ismail". "Kepada siapa engkau berdua di pasrahkan?" "Kepada Allah". Malaikat jibril menjawab: "Engkau berdua telah dipasrahkan pada Yang Maha mencukupi".
Malaikat Jibril lalu mencari-mencari (menggali) dengan tumitnya dalam riwayat dengan sayapnya sehingga tampaklah air . Dalam riwayat buhori disebutkan : maka terpancarlah air, Siti Hajar tercengang melihat pancaran air itu, lalu membuatnya seperti telaga. Malaikat Jibril berkata: "Biarkanlah sesungguhnya air itu rowaaun (banyak dan mengenyangkan).
Ibu Nabi Ismail minum dari air itu, susunya menjadi mengalir banyak. Malaikat Jibril berkata kepadanya: "Jangan takut akan terlantar, susungguhnya disinilah rumah Allah, akan dibangun oleh anak ini dan ayahnya, sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba yang dekat dengan-Nya".
Demikianlah keadan siti Hajar sehingga lewatlah sekelompok orang-orang Jurhum dari Bani Qohton mereka datang melewati jalan Kada' (nama tempat) lalu merika singgah di lembah Makkah bagian bawah, mereka melihat burung-burung terbang berputar-putar tidak meninggalkan tempat itu. Mereka berkata: "Sungguh burung-burung itu berputar-putar di atas air, padahal kita tau di lembah ini sebelumnya tidak terdapat air. Mereka mereka lalu mengutus seorang diantara mereka untuk melihat ketempat tersebut dan benar di sana terdapat air. Mereka lalu datang ke tempat air itu, ibu Nabi Ismail ada di tempat itu. Mereka berkata: "Apakah engkau mengizinkan kami untuk tinggal di tempat ini?" Siti hajar menjawab: "Ia akan tetapi kalian tidak berhak atas mata air ini ( kecuali untuk kalian minum dan kebutuhan kalian saja). "baiklah" Kata mereka pula.
Demikianlah Lembah Makkah yang asalnya tidak terdapat air, tidak berpenghuni sehingga Allah menampakkan air zamzam. Setelah itu kabilah Jurhum yang berasal dari Yaman ikut tinggal di lembah tersebut sehingga semakin lama semakin bertambah ramai.
Bersambung .....