Sayyid Abdullah al-Haddad menjelaskan dalam risalah mu'awanah pentingnya memperbaiki dan mengokohkan keyakinan, karena jika ia sudah tertancap dan mengakar kuat dalam hati maka sesuatu yang gaib seolah akan tampak, maka tidak salah perkataan sahabat Ali karramallahu wajhah berkata: (لو كشف الغطاء ما ازددت يقيناً) “sekiranya tutup (kegaiban-pentj) dibuka niscaya keyakinanku tidak bertambah.”
Apa itu yakin?Yakin adalah sesuatu kekuatan iman yang kuat hingga seperti gunung tegak yang tidak tergoyahkan oleh keraguan bahkan ragu dan bimbang itu tidak terwujud sama sekali. Jika ada sesuatu (yang mengganggu) dari luar niscaya tidak akan digubris sama sekali baik oleh telinga maupun hatinya.
Dalam keadan seperti ini syetan tidak akan dapat mendekatinya bahkan dia akan lari terbirit meskipun hanya karena bayangannya saja dan memilih selamat, seperti sabda nabi sallallahu ‘alaihi wasallam:
"إن الشيطان ليفرَق من ظل عمر وما سلك عمر فجّاً إلا سلك الشيطان فجّاً آخر"
“sesungguhnya syetan itu akan kabur dari bayang-bayanganya Umar, dan tidaklah Umar melawati jalan (di antara dua gunung) melainkan setan akan mengambil jalan yang lain.
Factor yang menguatkan keyakinan:1) –faktor terpenting- hendaknya seorang hamba menyimak dengan hati dan inderanya kepada ayat-ayat yang menunjukkan ke-Agungan Allah swt, kesempurnaan-Nya, kebesaran-Nya, kibria’-Nya serta kemandirian-Nya dalam mencipta dan memerintah. Pula percaya atas utusan-utusan-Nya denga segala kesempurnaan mereka yang disokong dengan mukjizat, percaya akan hukuman bagi yang menyelisihi mereka. Demikian juga menyimak akan ganjaran bagi yang berbuat baik dan hukman bagi yang berlaku jahat.
Firman Allah:
يقوله تعالى: (أَوَ لم يكفِهِم أنا أنزلنا عليك الكتاب يُتلَى عليهم) الآية.
Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya kami Telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) sedang dia dibacakan kepada mereka? (QS. Al-Ankabut: 51)
2) Factor kedua yaitu dengan memperhatikan makhluk yang ada di alam semesta baik yang di langit maupun bumi, serta keajaiban yang Allah ciptakan padanya.
Firman Allah:
(سنريهم آياتِنا في الآفاق وفي أنفسهم حتى يتبيَّن لهم أنه الحق).
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar.” (QS. Fushilat: 53)
3) Kemudian hendaknya ia beramal sesuai dengan apa yang diyakini baik dzohir maupun batin serta berusaha keras untuk itu sesuai dengan kemampuannya.
Firman Allah:
(والذين جاهدوا فينا لنهدينَّهم سُبلَنا).
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar- benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami.”(QS. Al-Ankabut: 69)
Buah keimanan:Diantara buah keimanan itu adalah tenangnya hati akan janji Allah, percaya akan jaminan-Nya, menerima dengan penuh himmah, dia pun akan meninggalkan perkara yang dapat memalingkan dari Allah, dia akan kembai di setiap keadaan pada Allah serta mencurahkan semua daya dan upaya demi mencapai ridho Allah.